Lubuklinggau Merdeka Field As A Cultural Site Historical Land 1934 - 1988
DOI:
https://doi.org/10.36706/jc.v11i2.90Keywords:
Merdeka, Field, Cultural, Site, Historic, LandAbstract
Efforts to save cultural heritage is something that must be done because it is the identity of a nation. Through this research, it will be explained how the Lubuklinggau independent field can be the basis for becoming a historical land cultural site. The purpose of the research is to explain the Lubuklinggau Merdeka Square as a historical land cultural site (1934-1988). The research method used is the historical method, with stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that buildings or sites generally received less attention. Important historical buildings are generally located in city centers. Now the city center has been developed into a commercial area so that the cultural heritage in this area is very vulnerable to be demolished and replaced with shopping or tourist center buildings, such as Merdeka Square in Lubuklinggau City, South Sumatra Province. Therefore, this place is the location of events across the ages starting from the colonial period, the physical revolution period and the new order era.
Downloads
References
Bangun, P. (1996). Kolonel Maludin Simbolon: Liku-Liku Perjuangannya dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Chaidir, J. (2019). Kutitipkan Padamu Hai Anak Bangsa. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Naelan, R. & Gani, I. (1990). Dr. A.K. Gani Pejuang Berwawasan Sipil dan Militer. Jakarta: Yayasan Indonesianologi.
Penerangan, K. (1954). Republik Indonesia Propinsi Sumatera Selatan. Jakarta: Kementerian Penerangan.
Pemkab Mura. (2002). Sejarah Dan Peranan Sub Komandemen Sumatera Selatan (SUBKOSS) Dalam Perjuangan Rakyat Musirawas 1945-1950. Musirawas: Pemerintah Kabupaten Musirawas.
Perwiranegara, A. R. (1987). Perjuangan Kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan 1945-1950. Jakarta: tanpa penerbit.
Rahardjo, S. (2011). Pengelolaan Warisan Budaya Di Indonesia. Bandung: CV. Lubuk Agung.
Ramadhan, KH. (2008). Ibnu Sutowo; Saatnya Saya Bercerita. Jakarta: National Press Club of Indonesia.
Ravico, & Susetyo, B. (2020). “Merekonstruksi Sejarah Sub Komandemen Sumatera Selatan : Studi Historis Terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya.” Tamaddun: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam 20(1):1–14.
Samsudin. (2019). Profil Museum Subkoss Garuda Sriwijaya. Palembang: Museum Negeri Sumatera Selatan.
Subkoss, Tim Penyusun Sejarah Perjuangan. (2003). Sejarah Dan Peranan SUBKOSS Dalam Perjuangan Rakyat Sumbagsel (1945-1950). edited by A. Halim. Palembang: Dewan Harian Daerah 45 Sumatera Selatan.
Susilo, A. & Sarkowi. (2021). "Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lubuklinggau Tahun 1947-1949." Diakronika 21(2): 169-185.
Sulasman. (2014). Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Metode Dan Contoh Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Susetyo, B. & Ravico. (2021). “Kota Lubuklinggau Dalam Kurun Waktu 1825-1948.” Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah 10(1):14–29.
Susetyo, B. Ravico & Wahayuni, M. (2021). “Mengungkap Sejarah Mohammad Hasan Sebagai Bupati Militer Kabupaten Musi Ulu Rawas Pada Masa Agersi Belanda II.” 1(2):117–27.
Susetyo & Susetyo, B. (2021. Sejarah Lubuklinggau dari Masa Kolonial hingga Kemerdekaan. Purwokerto Selatan: CV Pena Persada.
Susetyo, B., Ravico & Wahayuni, M. (2022). Musi Ulu Rawas dalam Kajian Sejarah Lokal. Lubuklinggau: Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.
Suwandi. (2002). Sejarah Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Di Lubuklinggau. Lubuklinggau: Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.
Suwandi. (2005). Napak Tilas III; Jejak Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Lubuklinggau: Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.
Yusuf, S., Aditya R. A. & Pahlevi, M. R. (2020). Perjuangan Rakyat Musi Rawas pada Masa Revolusi Fisik. Palembang: Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Sriwijaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Berlian Susetyo, Muhammad Wahayuni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.