Tan Malaka: Dari Gerakan hingga Kontroversi
DOI:
https://doi.org/10.36706/jc.v10i1.282Keywords:
Tan Malaka, Kontroversi, RevolusiAbstract
Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno di tahun 1963, Tan Malaka hingga saat ini masih menjadi pahlawan yang “redup”. Keterlibatannya dalam tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa Hindia Belanda telah menempatkan Tan Malaka pada posisi sulit, mengingat keberadaan PKI yang telah mengukir sejarah kelam di era kemerdekaan. Padahal, jika memperhatikan ide dan gagasan Tan Malaka yang tertuang dalam banyak karyanya, maka selayaknya ia dijuluki sebagai Bapak Republik. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kiprah Tan Malaka dalam pergerakan nasional dah mengekplorasi titik kontroversi Tan Malaka. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa titik kontroversial Tan Malaka terletak pada keterlibatannya di tubuh PKI masa Hindia Belanda, namun demikian Tan Malaka adalah seorang nasionalis yang konsisten memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia melalui ideologi yang diyakininya. Adanya larangan ajaran Marxisme-Komunisme pasca pemberontakan PKI di tahun 1965 membuat Tan Malaka semakin terpinggirkan sebagai pahlawan nasional, selama Orde Baru namanya tidak terdapat dalam buku-buku pelajaran di sekolah maupun dalam Album Pahlawan Nasional, hal ini menjadi kontroversi atas keterlibatnnya di tubuh PKI. Namun, Era Reformasi menunjukkan sebuah kemajuan, buku-buku karangan Tan Malaka kembali dicetak dan banyak ilmuan mulai serius menyelami sosok Tan Malaka, terutama berkenaan dengan pemikiran dan gagasannya.
Downloads
References
Abdullah, T., & Surjomiharjo, A. (Ed.). (1985). Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia.
Adam, A. W. (2015). Tan Malaka Ditembak di Jawa Timur. Dalam K. O. Santosa (Ed.), Tan Malaka dan Syahrir dalam Kemelut Sejarah. Bandung: Sega Arsy.
Ahmad, T. A. (2016). Sejarah Kontroversial di Indonesia (Perspektif Pendidikan). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Carr, E. H. (2014). Apa Itu Sejarah? Depok: Komunitas Bambu.
Faisal, & Syam, F. (2015). Tan Malaka, Revolusi Indonesia Terkini. POLITIK, 11. Diambil dari http://journal.unas.ac.id/politik/article/view/118
Gottschalk, L. (1975). Mengerti sejarah (Nugroho Notosusanto, Ed.). Jakarta: UI Press.
Gustaman, R. F. (2017). Tan Malaka (Ditinjau dari presfektif perjuangan bangsa). Jurnal Artefak, 4, 61–66.
Jarvis, H. (1987). Tan Malaka: Revolutionary or renegade? Bulletin of Concerned Asian Scholars, 19, 41–54.
Kahin, A. (2008). Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia (1926-1998). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kahin, G. M (2013). Nasionalisme dan Revolusi Indonesia (Tim Komunitas Bambu, Penerj.). Depok: Komunitas Bambu.
Kartodirdjo, S. (2014). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Kleden, I. (2015). Tan Malaka: Nasionalisme Seorang Marxis. Dalam K. O. Santosa (Ed.), Tan Malaka dan Syahrir dalam Kemelut Sejarah. Bandung: Sega Arsy.
Kochhar, S. K. (2008). Pembelajaran Sejarah: Teaching of History. Jakarta: Grasindo.
Kusno, A. (2003). From City to City: Tan Malaka, Shanghai and the Politics of Geographical Imagining. Singapore Journal of Tropical Geography, 24, 327–339.
Malaka, T. (2013a). Aksi Massa. Jakarta: LPPM Tan Malaka.
Malaka, T. (2013b). Naar De Republiek Indonesia. Jakarta: LPPM Tan Malaka.
Malaka, T. (2016). Dari Penjara ke Penjara. Jakarta: Penerbit Narasi.
Mrázek, R. (1972). Tan Malaka: A Political Personality’s Structure of Experience. Indonesia, 1–48.
Poespoprodjo. (1987). Subjektivitas dalam Historiografi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poeze, H. A. (2008). Tan Malaka Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia jilid 4: September 1948- Desember 1949. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Poeze, H. A. (2013). Memuliakan, Mengutuk, dan Mengangkat Kembali Pahlawan Nasional: Kasus Tan Malaka. Dalam H. S. Nordholt, B. Purwanto, & R. Saptari (Ed.), Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia (hlm. 155–176). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Poeze, H. A. (2015). Kerjasama Singkat Tan Malaka dan Sjahrir. Dalam Tan Malaka dan Sjahrir dalam Kemelut Sejarah. Bandung: Sega Arsy.
Ricklefs, M. C. (2016). Sejarah Indonesia Modern (Dharmono Hardjowidjono, Penerj.). Yogyakarta: UGM Press.
Samidi, R., & Suharno, S. (2019). Mengurai Gagasan Tan Malaka sebagai Bentuk Kontribusi Terhadap Pemerintah Republik Indonesia. Forum Ilmu Sosial, 46, 142–153.
Sjamsuddin, H. (2012). Model Pendekatan Pembelajaran Sejarah dari Isus-Isu Kontroversial, Sejarah-Komparatif ke Analisis Tekstual. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 2. https://doi.org/10.25273/ajsp.v2i1.764
Sjamsuddin, H. (2016). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Sumardiansyah, S. (2015). Paradigma dalam Pembelajaran Sejarah Kontroversi. Jurnal Pendidikan Sejarah, 4, 77–88.
Suryadinata, Y. R. & Aman. (2016). Konsep Murba dalam Pandangan Tan Malaka (1922- 1948). Risalah, 1. Diambil dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/risalah/article/view/919
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Uun Lionar, Ridho Bayu Yefterson, Hendra Naldi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.