Peran Generasi Milenial dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Museum di Kota Lubuklinggau
DOI:
https://doi.org/10.36706/jc.v9i2.265Keywords:
Milenial, Pemanfaatan, Pelestarian, Museum, LubuklinggauAbstract
Generasi milineal merupakan usia produktif yang dianggap sebagai penentu arah masa depan dalam pelestarian budaya dan kearifan yang dimiliki daerah Kota Lubuklinggau. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana urgensi generasi milineal dalam pemanfaatan dan pelestarian museum di Kota Lubuklinggau. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui urgensi generasi milineal dalam pemanfaatan dan pelestarian musem di Kota Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi milineal merupakan ujung tombak dan aktor terdepan dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal yang ada, termasuk museum sebagai wadah yang bertujuan mengoleksi benda cagar budaya ataupun bukan cagar budaya untuk menjamin kesinambungan pewarisan kebudayaan dan kelestarian museum di Kota Lubuklinggau.
Downloads
References
Al-Qashash, Ahmad. 2014. Peradaban Islam vs Peradaban Asing. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.
Badan Pusat Statistik Kota Lubuklinggau. 2017. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur (Jiwa) Tahun 2017, diakses dari https://lubuklinggaukota.bps.go.id/dynamictable/2019/07/02/541/jumlah-penduduk- menurut-kelompok-umur-jiwa-tahun-2017.html, padal 25 September 2019.
Gaffar, vanessa. 2011. Pengaruh Strategi Positioning Museum terhadap Kunjungan Wisata Edukasi di Kota Bandung (Survey Segmen Pasar Generasi Y). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 1 (1), 15-31.
Ibrahim, Yuni Astuti. 2018. Museum: Masalah dan Harapan. Jakarta: Majalah Museografia, Vol. XIII No.1.
Linggaupos. 2018. Ayo Ngelong ke Kota Lubuklinggau, diakses dari https://www.linggaupos.co.id/ayo-ngelong-ke-kota-lubuklinggau/ padal 25 September 2019.
Martin, C. A. & Tulgan, B. 2002. Managing the Generational Mix. Amherst, MA: HRD Press.
Mc.Lean, Fiona. 2005. Museums and National Identity, dalam Museum Society, Vol. 3 (1), 1-4.
Nata, Abudin. 2013. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajaali Pers.
Noble, S.M. & Schewe, C.D. 2003. Cohor segmentation: An exploration of its validity. Journal of Business, Vol. 56 (12), 979-987.
Perdana, Andini. 2011. Museum dan Identitas: Museum La Galigo sebagai Media Komunikasi Identitas Budaya Sulawesi Selatan. Makalah dipresentasikan pada Seminar Towards Indonesia Postmodern Museums yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Maret 3, Jakarta.
Putra, Yanuar S. 2016. Theoritical Review: Teori Perbedaa Generasi. Among Makarti, Vol. 9 (18), 123-134.
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Sustianingsih. 2020. Pemanfaatan Museum SUBKOSS sebagai Sumber Belajar Sejarah di Lubuklinggau. Criksetra, Vol 9. (1), 1-14.
Suwandi. 2002. Sejarah Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau.
Lubuklinggau: Yayasan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau.
Syamsyiah, Indah dan Wina Puspita Sari. 2013. Strategi Humas TVRI dalamMemperbaiki Citra TVRI di Mata Publik. Communicology, Vol. 1 (1).
Watson, Sheila (Ed). 2007. Museum and Their Communities. New York: Routledge.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Sarkowi Sarkowi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.