Islamization In Besemah During The 18th to 20th Centuries

Authors

  • Rahyu Zami UIN Sulthan Thaha Saifuddin

DOI:

https://doi.org/10.36706/jc.v13i2.19

Keywords:

Islamization, Besemah, The Sultanate of Palembang, Islam Organization

Abstract

Abstract: The arrival of Islam to the Besemah region is less certain, but the character of a cleric named Puyang Awak is considered the first spreader of Islam in Besemah.  Islam came to Besemah rather late considering that this region is an inland area that is quite difficult to access, but this situation did not make the development of Islam experience a significant obstacle, especially by making Islam the official religion of the Sultanate of Palembang. This research method uses historical method, which consists of heuristic, verification, interpretation and historiography. The research findings show that the massive development of Islam was seen since Palembang became the centre of Islamic studies by producing great scholars in the 18th century. The success of the spread of Islam in Besemah is inseparable from the da'wah strategy applied by mubaligh which is polite and accommodating to the existing local culture. The support of Islamic organizations such as Sarekat Islam and Muhammadiyah is one of the supporting factors for the successful spread of Islam and the purification of Islam in the Besemah region.

Abstrak: Kedatangan Islam ke wilayah Besemah kurang diketahui secara pasti, namun ketokohan seorang ulama bernama Puyang Awak dianggap penyebar pertama Islam di Besemah.  Islam datang ke Besemah agak terlambat melihat wilayah ini termasuk wilayah pedalaman yang cukup sulit untuk diakses, namun keadaan tersebut tidak membuat perkembangan agama Islam mengalami suatu kendala yang berarti, terutama dengan dijadikan Islam sebagai agama resmi kesultanan Palembang. Metode peneitian ini menggunakan metode historis, yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Temuna penelitian menunjukkan perkembangan Islam secara massif tampak sejak Palembang menjadi pusat studi Islam dengan melahirkan ulama-ulama besar di abad 18 Masehi. Keberhasilan penyebaran Islam di Besemah tidak terlepas dari strategi dakwah yang diterapkan oleh mubaligh yang bersifat santun dan akomodatif terhadap budaya lokal yang ada. Dukungan organisasi Keislmana seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah menjadi salah satu faktor pendukung suksesnya penyebaran Islam dan pemurnian Keislaman di wilayah Besemah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andayana, B. W. (2016). Hidup Bersaudara Sumatera Tenggara Pada Abad XVII Dan XVIII. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Azra, A. (2004). Jaringan Ulama Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana.

Bedur, M. (2005). Sejarah Besemah: Dari Zaman Megalitikum, Lampik Empat Merdike Due, Sindang Merdike Ke Kota Pagar Alam. Pagar Alam: Pemerintah Kota Pagar Alam.

Farida. (2009). “Perekonomian Kesultanan Palembang.” Lontar: Jurnal Sejarah Lontar 6(1).

Hanifah, A. (2021). “Peran Muhammadiyah Dalam Perubahan Sosial Masyarakat Tanjung Sakti Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan 1930-2015.” Medina-Te: Jurnal Studi Islam 18(1).

Hapsari, P. (2012). “Peran Muhammadiyah Dalam Pembaharuan Islam Di Sukoharjo.” Jurnal Tajdida 10(2).

Herlina, N. (2020). Metode Sejarah. Revisi 2. Bandung: Satya Historika.

Ikram, A. (2004). Catalogue of Palembang Manuscripts. Tokyo: Tokyo University of Foreign Studies.

Ilham, M., dan Zami, R. (2022). “Undang-Undang Simbur Cahaya Dan Piagam Dalam Kebijakan Pencegahan Korupsi Serta Kasus Gratifikasi Dan Penyuapan Di Kesultanan Palembang.” 4(1):111–29.

Irpinsyah, I., Huda, N., and Syawaludin, M. (2019). “Mekah Kecil Di Tanah Besemah : Studi Terhadap Dinamika Perkembangan Islam Di Desa Pardipe Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam.” Medina-Te : Jurnal Studi Islam 15(1).

Irwanto, D. (2010). Iliran Dan Uluan Dikotomi Dan Dinamika Dalam Sejarah Kultural Palembang. Yogyakarta: Eja Publisher.

Irwanto, D. dan Sair, A. (2014). Metodologi Dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher.

Laffan, M. (2015). Sejarah Islam Di Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Bentang.

Mahruf, K. (1999). Pasemah Sindang Merdika 1821-1866. Jakarta: Pustaka Asri.

Marsden, W. (2008). Sejarah Sumatera. Depok: Komunitas Bambu.

Muzakir, A. (2013). “Kisah Orang Turki Dalam Sejarah Islam Di Jambi.” Thaqãfiyyãt 14(2).

Nashir, H. (2010). Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika.

Nawiyanto dan Endrayadi, E. C. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah Dan Warisan Kebudayaanya. Jember: Jember University Press.

Noer, D. (1994). Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1942. Jakarta: PT Pustaka LP3ES.

Qomar, M. (2015). “Ragam Identitas Islam Di Indonesia Dari Perspektif Kawasan.” Epistemé 10(2).

Rahim, H. (1998). Sistem Otoritas & Administrasi Islam: Studi Tentang Pejabat Agama Masa Kesultanan Dan Kolonial

Di Palembang. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Rahim, R.A.A. (2015). “Relasi Aceh Dan Turki Dalam Islamisasi Dunia Melayu: Suatu Analisis.” Kontekstualita 30(1).

Rees, W. A. Van. (1860). De Annexatief Der Redjang; Eene Vredelieven de Militaire Expeditie. Riterdam H Nijgh.

Ricklefs, M. C. (2007). Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Sakai, M. (2017). Kacang Tidak Lupa Kulitnya: Identitas Gumay, Islam Dan Merantau Di Sumatera Selatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sihab, A. (2016). Membendung Arus; Respon Gerakan Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Misi Kristenisasi Di Indonesia. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Siregar, I. (2020). Islam Nusantara: Sejarah, Manhaj Dan Dakwah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Di Bumi Nusantara. Yogyakarta: Trussmedia Grafika.

Steenbrink, K. (1984). Beberapa Aspek Tentang Islam Di Indonesia Abad Ke 19. Jakarta: Bulan Bintang.

Steenbrink, K. dan Aritonang, J., S. (2008). A History of Cristianity in Indonesia. Leiden: Koninklijke Brill NV.

Strurler, W. L. de. (1855). Bijdrage Tot de Kennis En Rigtige Beoordeeling van Den Zedelijken, Maatchappenlijken En Staatkundingen Toestand van Het Palembangsche Gebied. Groningen: J. Oomkens.

Suan, A.B. (2007). Atung Bungsu Sejarah Asal-Usul Jagat Besemah. Pagar Alam: Pesake dan Pemerintah Kota Pagar Alam.

Suan, A.B. (2008). Besemah: Lampik Mpat Mardike Duwe. Pagar Alam: Pesake dan Pemerintah Kota Pagar Alam.

Sunanto, M. (2012). Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia. Cet 4. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syafrizal, A. (2015). “Sejarah Islam Nusantara.” Jurnal Islamuna 2(2).

Syam, S. (2018). “Mengenal Islamisasi: Konflik Dan Akomodasi (Kajian Tentang Proses Penyebaran Islam Periode Awal Di Nusantara).” Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Dan Ilmu Komunikasi 1(2):76–84.

Van der Hoop. (1932). Megalithic Remains in South Sumatra. Netherland: Thieme & Cie.

Wulandari, T. et al. (2001). Sarekat Islam Dan Pergerakan Politik Di Palembang. Jakarta: Proyek Peningkatan Kesadaran Sejarah Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pnedidikan Nasional.

Yuanzhi, K. (2015). Muslim Tionghoa Cheng Ho Misteri Perjalanan Muhibah Di Nusantara. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Zami, R. (2018). “Orang Melayu Pasti Islam: Analisis Perkembangan Peradaban Melayu.” Jurnal Islamika 2(1):66–81.

Downloads

Published

2024-09-10

How to Cite

Rahyu Zami. (2024). Islamization In Besemah During The 18th to 20th Centuries. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 13(2), 212–223. https://doi.org/10.36706/jc.v13i2.19

Issue

Section

Articles