KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SYAIR PERANG PALEMBANG: UPAYA MENGGALI DATA KEBAHASAAN DALAM TEKS SASTRA SEJARAH

Authors

  • Raden Muhammad Ali Masri

DOI:

https://doi.org/10.36706/jc.v3i2.243

Keywords:

Sosiolinguistik, Teks Sastra, Syair, Kode Bahasa, Kode Budaya, Dialek, Kronolek

Abstract

Abstrak: Karya sastra (baca: teks sastra) tidak hanya muncul sebagai sebuah produk estetika, melainkan juga merekam atau menghadirkan fenomena kebahasaan sesuai dengan zamannya. Sebagai produk yang juga dapat disebut dengan dokumen sosial, pada dasarnya teks sastra tidak hanya muat fenomena sosiolinguistik pada masa ia ditulis, yang tentu saja dapat menggambarkan setting masyarakat pada masa itu, melainkan juga konteks sosial dan budaya yang diembannya, terlepas dari verbal repertoire yang dimiliki oleh penulisnya. Sebagai produk masa lalu, yang diyakini ditulis sekitar tahun 1819, Syair Perang Palembang, setidaknya menjadi artefak kebahasaan masyarakat pada masa itu, selain menjadi bukti tertulis ikhwal “cara” orang zaman dahulu “bercerita” tentang perang yang terjadi di Palembang. Hal yang tentunya sungguh menarik bahwa sebagai teks sastra Syair Perang Palembang, menyuguhkan data kebahasaan yang sangat menarik untuk dikaji, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Melayu di wilayah Indonesia, jauh sebelum pengakuan terhadap bahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928. Di sisi lain, teks syair yang menggunakan bahasa Melayu, yang dalam konteks lokal sering disebut dengan “bahasa Melayu tinggi” justru menjadi alat bukti betapa bahasa Melayu pada masa itu telah menjadi alat komunikasi Kesultanan Palembang Darussalam, di atas bahasa Palembang halus ataupun bahasa Palembang sehari-hari yang hidup secara berdampingan. Untuk itu, kajian sosiolinguistik yang dilakukan, secara garis besar tidak dapat dilepaskan dari konteks bahasa dan budaya, termasuk kajian terhadap unsur dialek, kronolek, sapaan, dan unsur lain yang terekam di dalamnya

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewan Bahasa dan Pustaka. 2010. Kamus Dewan Edisi Keempat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Ervin-Tripp, S. M. 1972. “Sociolinguistics Rules of Address” dalam J. B. Pride and Janet Holmes (ed). Sociolinguistics Selected Readings. Middlesex: Penguin Book

Hanafiah, Djohan. 1995. Melayu— Jawa: Citra Budaya dan Sejarah Palembang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

------------. 2002. Perang Palembang Melawan VOC. Jakarta: Millenium Publisher

Kartomihardjo, Soeseno. 1988. Bahasa Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Depdikbud.

Kramsch, Claire. 2004. Language and Culture. England: Oxford University Press.

Latifah Ratnawaty. 2004. “Kebudayaan Palembang” dalam buku Jati Diri yang Terlupakan:Naskah- Naskah Palembang. Ed. Achadiati Ikram. Jakarta: Yayasan Naskah Nusantara.

Millroy, Lesley and Matthew Gordon. 2003. Sociolinguistics: Method and Interpretation. England: Oxford University Press

M. O. Woelders. 1975. Het Sultanaat Palembang 1811—1825. Gravenhage: Martinus Nijhoff

Noriah Taslim. 1993. Teori dan Kritikan Sastera Melayu Tradisional. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Nyoman Kutha Ratna. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Published

2025-06-17

How to Cite

Ali Masri, R. M. (2025). KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SYAIR PERANG PALEMBANG: UPAYA MENGGALI DATA KEBAHASAAN DALAM TEKS SASTRA SEJARAH. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(2), 123–131. https://doi.org/10.36706/jc.v3i2.243

Issue

Section

Articles